Rabu, 25 Februari 2009

Khasiat Teh Hijau

Seperti biasa rasa ingin tahu ku muncul, akhirnya abis ngobrak-abrik internet aku dapat artikel ini...

Teh Hijau

Teh merupakan minuman yg sudah dikenal oleh penduduk bumi ini. Dari berbagai macam tipe teh setidaknya ada 3 kategori utama: teh hijau, teh oolong dan teh hitam. Teh hitam dibuat dari dengan cara melakukan fermentasi terhadap daun teh. Selama proses produksi teh hitam, sebagian besar senyawa-senyawa yg ada akan teroksidasi. Teh oolong dibuat dengan memfermentasi sebagian. Sedangkan teh hijau mengalami proses pengeringan untuk mencegah proses oksidasi lebih lanjut hingga zat yang terkandung tetap dalam kondisi utuh.

Senyawa berkhasiat utama dalam daun teh adalah (-)-epigalocatechin gallate (EGCG). Dari cara pembuatan beragam teh tersebut di atas ditemukan bahwa EGCG dalam teh hijau lebih tinggi daripada dalam teh oolong dan jauh lebih tinggi dari pada dalam teh hitam. (Lin et al, 2003)

Telah banyak bukti yg menyatakan secara in vitro bahwa chatechins teh hijau memiliki peranan penting dalam melindungi tubuh terhadap penyakit degeneratif. EGCG dalam teh hijau memiliki banyak aktivitas, antara lain antikarsinogenik - mencegah kanker (Beltz et al, 2006; Fujiki et al, 2005; Spinella et al, 2006), antioksidan (Luximon-Ramma et al, 2006), antimikrobial (Paul et al, 2006; Watson et al, 2006), dan antidiabetes (Tsuneki et al, 2004).

Masyarakat di eropa, terutama prancis, sangat mengagung-agungkan red wine sebagai sumber antioksidan mereka, resveratrol. Ternyata teh hijau tidak kalah dasyat dengan adanya EGCG. Lagipula peneliti Jepang juga mengakui bahwa teh hijau dari Indonesia (Camellia sinensis var asamica) kandungan EGCG-nya lebih tinggi ketimbang milik mereka (Camellia sinensis var sinenesis).

Teh Hijau dan Obesitas

Teh hijau dapat digunakan untuk membantu menurunkan resiko penyakit jantung dan stroke. Salah satu indikasi orang yang memiliki resiko tinggi penyakit kardiovaskuler tersebut adalah mereka yang mengalami kelebihan lemak perut (abdominal fat). Sering kali perut yang membusung dianggap sebagai lambang kemakmuran. Memang benar karena mereka sangat banyak mendapat asupan energi berlebih dari makanan hingga akhirnya tertimbun menjadi lemak di perut. Abdominal fat adalah timbunan lemak yang jahat. Maka dari itu kita hendaknya berusaha mencegah atau menguranginya. Teh hijau telah terbukti mampu menurunkan abdominal fat ini (Nagao et al, 2007). Penelitian lain menyebutkan bahwa teh hijau juga mampu merusak kolesterol LDL yang jahat. (Nagao et al, 2005)

Teh Hijau dan Zat Besi

Kandungan tinggi tanin dalam teh, termasuk dalam teh hijau, telah terbukti menurunkan penyerapan zat besi. Penderita defisiensi zat besi hendaknya tidak mengkonsumsi the terlalu banyak.

Dosis dan Cara Penyajian

Banyak penelitian yang menunjukkan kegunaan teh hijau bagi kesehatan berdasarkan jumlah asupan dari negara-negara Asia, yaitu sekitar 3 cangkir per hari, yang bisa memberikan 240 – 320 mg polifenol. Satu cangkir teh hijau bisa memasok 20 – 35 mg EGCG.

Untuk menyajikannya dengan menggunakan air mendidih yang telah didiamkan selama 3 menit biar suhu agak turun menjadi antara 65 – 80ยบ. Air tersebut untuk digunakan untuk menyeduh teh selama 2 - 3 menit saja. Penyeduhan jangan lebih dari 5 menit karena banyak tanin yang bakal terlarut dan berpotensi menyebabkan sembelit.
.
Teh hijau hendaknya disimpan dalam lemari yang kering, terhindar dari sinar matahari langsung. Jangan disimpan dalam lemari es karena rentan terkena lembab dan terkontaminasi bau dari makanan yang tersimpan dalam lemari es tersebut.

Minum teh hijau secara teratur dan jadikan budaya dalam hidup anda. Harapan saya anda sekalian tetap sehat dan terhindar dari penyakit degeneratif. Terima kasih.

Disadur dari forumsains.com

Hm...Dapat Ilmu lagi deh... & hati jadi lebih tenang.